Bu...ingat saat hari pertama saya bimbingan...dengan nafas tergopoh-gopoh saya masuk ke ruanganmu...karna hari itu saya datang langsung dari Cianjur sambil lari-lari karna takut telat...lalu berkata: "Bu...nama saya Erlin '07 Mahasiswa Bimbingan Skripsi Ibu...ini SK nya..." lalu Ibu mengambil kertas yang disebut dengan SK itu dan sekilat membacanya...kemudian: "Uhh...SPEAK...ok...saya ga punya waktu hari ini, minggu depan coba lagi..." lalu Ibu membuka lembar ke dua di surat yang disebut SK itu, di situ tertera IPK saya...lalu "hah? ckckckckckc....." saya tahu IPK saya kecil, wajar Ibu tertawa. Tak mengapa...sempat sakit hati...tapi yasudahlah...saya hanya mampu menelan air liur saya dan beristigfar dalam hati. "Astagfirullahaladzimm.." dan Ibu pun berlalu bersama suami Ibu.
Seminggu kemudian...saya membawa bab 1 saya, lalu Ibu membaca dengan sangaaattttt teliti. "hhmmm Erlin...kalo kamu kuliah zaman dulu, mungkin skripsi kamu ini keren...tapi kamu kuliah zaman sekarang...coba cari issu yang lebih menarik lagi...dan cari theory yang lebih pas...jangan ini!" dalam hati...oh gini yah bimbingan...cuma bisa bilang, "Iya Bu...akan saya perbaiki...segera saya menghubungi Ibu lagi, Makasih banyak Bu..." "Yups.." Ibu menjawab dengan singkat. Seminggu pun berlalu..."Bu...ini bab 1 saya yang baru"..."hhmmm...Contemporary Realistic Fiction itu apa sih?"...saya menjawab: "fiksi yang seperti kehidupan nyata zaman sekarang Bu..." terus ibu nanya lagi..."Problems novel itu apa?" kemudian saya menjawab lagi..."Issue tentang remaja zaman sekarang, dalam novel disebut problems novel Bu..." ibu kemudian..."jangan kaya gini yah...kamu harus lebih spesifik lagi...theory nya harus lebih kuat, kalo ini sih bukan theory! cari issue yang belum pernah dibahas" lagi-lagi sambil menelan air liur, "Iya bu...akan saya perbaiki, Terimakasih banyak bu.." hahahahahaha....fine, mari kita perbaiki lagi. Seminggu kemudian, setelah ngadodoho (nungguin ibu di depan ruangannya) dari pagi sampe sore, Ibu malah bilang, "Minggu depan yah...saya cape..." saya menjawab "Iya bu...kira-kira hari apa?" "kamis lagi aja..". "Baik bu"
Yah itulah...pernah sebulan ga bimbingan...karna Ibu ke luar kota. Dan Ibu sibuk dengan tugas-tugasnya. Tapi yah, inilah resiko seorang Mahasiswa. Di sms ga di bales, Yah mungkin Ibu memang sedang sibuk. Dua Bulan kemudian, saya hadir dengan bab 1 yang keren, lalu Ibu menggiring saya pada 1 theory yang keren yang disebut "SUBJECTIVITY" dan disanalah saya memulai karir saya dalam dunia persilatan. hahaha...semua buku dan jurnal tentang subjectivity saya lahap dengan rakus, terus menerus, hahaha. 6 Bulan pun telah berlalu bu...1, 2, 3 udah...4 revisi, 5 belum Ibu baca...Ibu tahu ga? saya bahagia banget karena Ibu ngga ngijinin saya sidang bulan April ini, saya bahagia banget karena Ibu merevisi skripsi saya...saya bhagaia banget Ibu mencerahkan fikiran saya, saya bahagia banget Ibu meluangkan waktu untuk membimbing saya...sangat sederhana untuk membuat saya jatuh cinta pada Ibu...cukup luangkan waktu untuk saya, dan bimbinglah saya, dijamin Bu...hidup saya berbunga-bunga...dan saya merasa memiliki semangat yang terus menerus bertambah...berkali lipat...hanya dengan Ibu meluangkan waktu Ibu...dan membimbing saya ke jalan yang benar. Itu saja, dan saya menyayangi Ibu...selamanya Bu...semua berkat Ibu...SO MUCH I LOVE YOU BU...^__^
Suatu Langkah, Saatnya Untuk Memulai
Berpetualang, mengejar mimpi, berlari menggapai cita, kemudian tersenyum lebar bersama orang terkasih
Jumat, 27 April 2012
Selasa, 24 April 2012
Buka Mata ! Lihat!
kenapa ada senior dan junior?
kenapa ada bodoh dan pintar?
kenapa ada besar dan kecil?
kenapa ada mahasiswa dan dosen?
orang bebas menilai...tapi tidak menghakimi
orang bebas beropini...tapi tidak menyalahkan...
apa yang salah dengan menjadi orang yang tidak tahu?
bukankah semua orang itu dulu nya adalah orang yang tidak tahu?
seorang maha guru tidak begitu saja menjadi maha guru...
dia pasti belajar dulu...dan di dalam proses belajar...seseorang pasti tidak luput dari kesalahan
mengapa harus sombong?
mengapa harus angkuh?
tidak adakah kelembutan hati lagi di dunia ini?
jangan selalu menganggap remeh hal kecil...
justru hal kecil akan menjadi hal yang sangat besar jika terlalu sering di remehkan
kenapa harus memandang sebelah mata pada si bodoh?
tidak kah mereka berfikir bahwa si bodoh di lahirkan ke dunia dengan takdir menjadi orang yang cerdas hanya saja dia sedang menjalani proses...
jangan salahkan orang yang miskin...
mereka hanya tidak mempunyai kesempatan untuk bekerja
mengapa harus memandang rendah profesi Guru...dengan adanya Guru dunia ini bisa maju...
tidak ada dokter jika tidak ada Guru
tidak ada ilmuan jika tidak ada Guru
mengapa harus menertawakan orang yang salah hah?
apa ada proses yang instant menuju kesuksesan?
SAYA RASA TIDAK!
ingat, setiap karunia yang Allah berikan...baik itu berupa harta atau ilmu...itu adalah titipan Allah semata
dan suatu saat kita akan bertanggung jawab untuk semuanya itu
kenapa ada bodoh dan pintar?
kenapa ada besar dan kecil?
kenapa ada mahasiswa dan dosen?
orang bebas menilai...tapi tidak menghakimi
orang bebas beropini...tapi tidak menyalahkan...
apa yang salah dengan menjadi orang yang tidak tahu?
bukankah semua orang itu dulu nya adalah orang yang tidak tahu?
seorang maha guru tidak begitu saja menjadi maha guru...
dia pasti belajar dulu...dan di dalam proses belajar...seseorang pasti tidak luput dari kesalahan
mengapa harus sombong?
mengapa harus angkuh?
tidak adakah kelembutan hati lagi di dunia ini?
jangan selalu menganggap remeh hal kecil...
justru hal kecil akan menjadi hal yang sangat besar jika terlalu sering di remehkan
kenapa harus memandang sebelah mata pada si bodoh?
tidak kah mereka berfikir bahwa si bodoh di lahirkan ke dunia dengan takdir menjadi orang yang cerdas hanya saja dia sedang menjalani proses...
jangan salahkan orang yang miskin...
mereka hanya tidak mempunyai kesempatan untuk bekerja
mengapa harus memandang rendah profesi Guru...dengan adanya Guru dunia ini bisa maju...
tidak ada dokter jika tidak ada Guru
tidak ada ilmuan jika tidak ada Guru
mengapa harus menertawakan orang yang salah hah?
apa ada proses yang instant menuju kesuksesan?
SAYA RASA TIDAK!
ingat, setiap karunia yang Allah berikan...baik itu berupa harta atau ilmu...itu adalah titipan Allah semata
dan suatu saat kita akan bertanggung jawab untuk semuanya itu
Jumat, 30 Maret 2012
Lihatlah...dan cobalah untuk Pamrih
seorang anak perempuan kecil tumbuh bersama tekanan, tekanan hidup, tekanan dari saudara tiri, tekanan dari teman sebaya yang sirik. Ia tak melanjutkan ke SMP karena masalah biaya. Ia tak membeli baju bagus, Ia tak makan yang enak-enak, bahkan Ia tak meminta uang untuk jajan. setiap kali Ia mencoba meminta uang jajan pada ibunya, kaka tiri nya selalu menyiksanya. Ia mempunyai tiga adik, dan sangat menyayangi ketiga adiknya.
setiap pagi Ia ikut neneknya yang berprofesi sebagai mak beurang (ibu yang membantu proses persalinan) ke beberapa desa untuk bantu-bantu, atau terkadang, Ia kerja di pabrik beras untuk menutu (menumbuk padi) beras, bahkan Ia kerap menjadi tukang pijit untuk beberapa tetangga yang meminta. dari situlah Ia mendapatkan uang untuk jajan sehari-hari. tetapi, karena Ia sangat sayang adiknya, kadang uang hasil jerih payahnya itu Ia berikan pada adik-adiknya. melihat teman sebayanya sekolah, hatinya miris,
bukan tak ingin sekolah, tapi karena keterbatasan biaya saja Ia jadi tak bisa melanjutkan sekolahnya, padahal Ia anak yang cerdas. Ayahnya hanya seorang petani.
ketika beranjak remaja, Ia memilih untuk tinggal bersama pamannya. Ia hijrah dari Garut ke Sukabumi. dan disana lah Ia bertemu dengan jodohnya. seorang lelaki yang luar biasa baiknya, soleh, berpendidikan, sudah bekerja, dan masih saudara pula.
setiap akhir minggu lelaki itu datang ke tempat pamannya, hanya untuk menemuinya.
akan tetapi dasar si Paman tukang jail, ketika laki-laki itu datang, sang Paman saat di kunjungi laki-laki itu malah pura-pura tidur, hal itu beliau lakukan agar si lelaku tidak bisa menemui atau curi-curi pandang pada perempuan itu. rupanya sang Paman tahu bahwa maksud kemenakannya datang adalah untuk suatu hal yang lain, karena sang paman curiga, kenapa dari Jakarta dia belai-belain datang langsung ke Sukabumi, tidak ke rumahnya dulu yang berada di perbatasan Cianjur-Sukabumi...
setiap kali berkunjung, lelaki itu tak lupa membawa amplop yang berisi surat cinta dan berselipkan uang. Perempuan itu bukan main senangnya.
itulah awal pertemuan mereka, singkat cerita, lelaki itu melamar perempuan pada kedua orang tuanya dan mereka pun menikah.
lelaki itu bekerja di kantor Gubernur Jakarta. Allah memang Maha Adil, setelah pernikahan, lelaki itu mulai meneruskan kuliahnya, dan berhasil menjadi Sarjana setelah dikarunia dua anak perempuan yang manis.
Hidup terus berjalan, perempuan itu kini sudah menjadi ibu dari dua anak perempuan yang manis dan menjadi istri dari seorang Pegawai Negri Sipil yang teladan. Selalu ada jalan menuju kebahagiaan bagi orang-orang yang sabar...karena hidup itu seperti roda, terus berputar, yang di bawah tak akan selamanya di bawah, yang di atas pun demikian. Yang penting jangan menyerah, dan teruslah bersabar dan berusaha, semua ada jalannya, dan akan berakhir bahagia bagi orang-orang yang sabar...^_^
setiap pagi Ia ikut neneknya yang berprofesi sebagai mak beurang (ibu yang membantu proses persalinan) ke beberapa desa untuk bantu-bantu, atau terkadang, Ia kerja di pabrik beras untuk menutu (menumbuk padi) beras, bahkan Ia kerap menjadi tukang pijit untuk beberapa tetangga yang meminta. dari situlah Ia mendapatkan uang untuk jajan sehari-hari. tetapi, karena Ia sangat sayang adiknya, kadang uang hasil jerih payahnya itu Ia berikan pada adik-adiknya. melihat teman sebayanya sekolah, hatinya miris,
bukan tak ingin sekolah, tapi karena keterbatasan biaya saja Ia jadi tak bisa melanjutkan sekolahnya, padahal Ia anak yang cerdas. Ayahnya hanya seorang petani.
ketika beranjak remaja, Ia memilih untuk tinggal bersama pamannya. Ia hijrah dari Garut ke Sukabumi. dan disana lah Ia bertemu dengan jodohnya. seorang lelaki yang luar biasa baiknya, soleh, berpendidikan, sudah bekerja, dan masih saudara pula.
setiap akhir minggu lelaki itu datang ke tempat pamannya, hanya untuk menemuinya.
akan tetapi dasar si Paman tukang jail, ketika laki-laki itu datang, sang Paman saat di kunjungi laki-laki itu malah pura-pura tidur, hal itu beliau lakukan agar si lelaku tidak bisa menemui atau curi-curi pandang pada perempuan itu. rupanya sang Paman tahu bahwa maksud kemenakannya datang adalah untuk suatu hal yang lain, karena sang paman curiga, kenapa dari Jakarta dia belai-belain datang langsung ke Sukabumi, tidak ke rumahnya dulu yang berada di perbatasan Cianjur-Sukabumi...
setiap kali berkunjung, lelaki itu tak lupa membawa amplop yang berisi surat cinta dan berselipkan uang. Perempuan itu bukan main senangnya.
itulah awal pertemuan mereka, singkat cerita, lelaki itu melamar perempuan pada kedua orang tuanya dan mereka pun menikah.
lelaki itu bekerja di kantor Gubernur Jakarta. Allah memang Maha Adil, setelah pernikahan, lelaki itu mulai meneruskan kuliahnya, dan berhasil menjadi Sarjana setelah dikarunia dua anak perempuan yang manis.
Hidup terus berjalan, perempuan itu kini sudah menjadi ibu dari dua anak perempuan yang manis dan menjadi istri dari seorang Pegawai Negri Sipil yang teladan. Selalu ada jalan menuju kebahagiaan bagi orang-orang yang sabar...karena hidup itu seperti roda, terus berputar, yang di bawah tak akan selamanya di bawah, yang di atas pun demikian. Yang penting jangan menyerah, dan teruslah bersabar dan berusaha, semua ada jalannya, dan akan berakhir bahagia bagi orang-orang yang sabar...^_^
Kamis, 29 Maret 2012
Jadikan semua itu sebagai tantangan
cacian, hinaan, ejekkan, cercaan, kritikan dan semua itu lumrah terjadi...dimana-mana...enatah di dunia kerja, dikehidupan sosial, dimana-mana...semua itu kembali kepada diri kita sendiri, apakah kita akan tinggal diam di perlakukan seperti itu, ataukah kita akan membalas perbuatan mereka dengan hal yang sama, atau kita jadikan semua itu sebagai tantangan agar kita bisa lebih baik ke depan.
banyak orang yang belum sadar, bahwa di antara setiap individu itu sudah jelas BERBEDA #upss maaf capslock nya kepencet :p
jadi, setiap individu itu berbeda, ada yang malas untuk maju, ada yang enjoy menikmati hidupnya yang pas-pasan bahkan kadang kekurangan, ada juga individu yang mempunyai inisiatif untuk "bergerak".
bergerak melawan gengsi, bergerak sambil menahan sakit, bergerak menelan semua ujian pahit kehidupan.
Tidakkah janji Allah sudah jelas, bahwa setiap hamba yang mau berusaha akan di berikan jalan. bahwa setiap masalah sudah sepaket dengan penyelesaiannya, bahwa tak ada usaha yang sia-sia, bahwa kita semua wajib berusaha/berihtiar, berdoa, dan terakhir, barulah kita berserah padaNya, kita serahkan semua padaNya, karena DIAlah Sang Maha Mengetahui yang terbaik untuk kita. jangan menjadi takabur, jangan menjadi sombong.
lihat ke depan, lihat ke atas, lihat ke samping. Pamrihlah, berendah hatilah...lupakah kau akan satu hal, suatu saat, ketika akan tiba waktunya, kita akan meninggalkan dunia yang fana ini, dan kembali PadaNya, karena semuanya adalah semata-mata titipanNya...Astagfirullahaladziim...
banyak orang yang belum sadar, bahwa di antara setiap individu itu sudah jelas BERBEDA #upss maaf capslock nya kepencet :p
jadi, setiap individu itu berbeda, ada yang malas untuk maju, ada yang enjoy menikmati hidupnya yang pas-pasan bahkan kadang kekurangan, ada juga individu yang mempunyai inisiatif untuk "bergerak".
bergerak melawan gengsi, bergerak sambil menahan sakit, bergerak menelan semua ujian pahit kehidupan.
Tidakkah janji Allah sudah jelas, bahwa setiap hamba yang mau berusaha akan di berikan jalan. bahwa setiap masalah sudah sepaket dengan penyelesaiannya, bahwa tak ada usaha yang sia-sia, bahwa kita semua wajib berusaha/berihtiar, berdoa, dan terakhir, barulah kita berserah padaNya, kita serahkan semua padaNya, karena DIAlah Sang Maha Mengetahui yang terbaik untuk kita. jangan menjadi takabur, jangan menjadi sombong.
lihat ke depan, lihat ke atas, lihat ke samping. Pamrihlah, berendah hatilah...lupakah kau akan satu hal, suatu saat, ketika akan tiba waktunya, kita akan meninggalkan dunia yang fana ini, dan kembali PadaNya, karena semuanya adalah semata-mata titipanNya...Astagfirullahaladziim...
Kamis, 08 Maret 2012
Suatu langkah...kita lah yang membuat...suatu perubahan...kita lah yang menciptakannya...
ketika semua asa yang tersisa...dan harapan yang mulai kandas...nurani kita terhimpit...oleh kenyataan yang kadang kala terasa pait. kita...diri kita lah yang merasakan...bukan orang lain. ketika tak ada yang bisa di andalakan...tak ada lagi yang bisa di percaya...kita terjebak...tak bisa lari kemanapun. hanya keberanian kita lah satu-satunya yang mampu menolong kita dari tempat keterpurukkan kita. sudah saatnya kawan...lupakanlah yang telah berlalu...semua masa lalu...adalah history yang tidak akan terulang. tak perlu hidup dalam bayangan masa lalu...mari kita songsong masa depan yang cerah dan penuh harapan bersama orang-orang terkasih kita.
tentunya anda sendiri bertanya-tanya dalam benak anda, kenapa saya membuat tulisan ini...saya pun dahulu pernah berada dalam kondisi yang serba terbatas, tertekan, dan tak bisa mengandalkan siapapun. kondisi perut yang mendesak, desire yang terus meningkat, juga teman yang ternyata tidak pantas dikatakan teman...saya sedih dan jatuh...sendiri, terisak tangis yang mulai menyakiti dada saya. saya harus apa? saya harus bagaimana? saat itu tak ada teman dekat untuk saya membagi saya punya rasa. hari demi hari saya larut dalam keterpurukkan, tak bergairah menghadapi hari, akhirnya, setelah saya berdoa di suatu malam, kesempatan datang, saat itu saya tahu bahwa keahliab saya belum cukup, tapi kesempatan mungkin tidak datang dua kali, saya berani mengambil keputusan sendiri, kemudian bekerja sendiri, dan akhirnya saya menikmati hasilnya sekarang. dan mulai menikmati hidup. tahukah anda, ketika kita sudah mampu menikmati hidup, maka cinta pun akan datang...saat ini, setiap hari nya, saya menikmati cinta...setiap harinya. sebagai penutup, all i can say is, Alahamdulillah...:-)
ketika semua asa yang tersisa...dan harapan yang mulai kandas...nurani kita terhimpit...oleh kenyataan yang kadang kala terasa pait. kita...diri kita lah yang merasakan...bukan orang lain. ketika tak ada yang bisa di andalakan...tak ada lagi yang bisa di percaya...kita terjebak...tak bisa lari kemanapun. hanya keberanian kita lah satu-satunya yang mampu menolong kita dari tempat keterpurukkan kita. sudah saatnya kawan...lupakanlah yang telah berlalu...semua masa lalu...adalah history yang tidak akan terulang. tak perlu hidup dalam bayangan masa lalu...mari kita songsong masa depan yang cerah dan penuh harapan bersama orang-orang terkasih kita.
tentunya anda sendiri bertanya-tanya dalam benak anda, kenapa saya membuat tulisan ini...saya pun dahulu pernah berada dalam kondisi yang serba terbatas, tertekan, dan tak bisa mengandalkan siapapun. kondisi perut yang mendesak, desire yang terus meningkat, juga teman yang ternyata tidak pantas dikatakan teman...saya sedih dan jatuh...sendiri, terisak tangis yang mulai menyakiti dada saya. saya harus apa? saya harus bagaimana? saat itu tak ada teman dekat untuk saya membagi saya punya rasa. hari demi hari saya larut dalam keterpurukkan, tak bergairah menghadapi hari, akhirnya, setelah saya berdoa di suatu malam, kesempatan datang, saat itu saya tahu bahwa keahliab saya belum cukup, tapi kesempatan mungkin tidak datang dua kali, saya berani mengambil keputusan sendiri, kemudian bekerja sendiri, dan akhirnya saya menikmati hasilnya sekarang. dan mulai menikmati hidup. tahukah anda, ketika kita sudah mampu menikmati hidup, maka cinta pun akan datang...saat ini, setiap hari nya, saya menikmati cinta...setiap harinya. sebagai penutup, all i can say is, Alahamdulillah...:-)
Langganan:
Komentar (Atom)